Rabu, 04 Desember 2013

ANALISIS  UNSUR INTRINSIK NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE

OLEH   : NANDA RESTU SANTOSA

A.SINOPSIS NOVEL

            Tahukah kamu bagaimana rasanya cinta yang kau inginkan tak mungkin kau miliki? Hal ini terjadi kepada Tania terhadap malaikat bagi keluarganya.

Tania adalah anak kecil yang cantik,baik, memilikiTubuh yang proporsional,Rambutnya pun hitam legam nan panjang. Menurut seseorang “Mukanya bercahaya oleh sesuatu.Kecerdasan berpikir, kedewasan, dan penjelmaan positif atas semua pengalaman hidupnya dan matanya misterius. Tetapi di suatu sisi ia mempunyai sifat iri dan egois. Sifat itu pun muncul sejak ia mengenal perasaan itu, ya perasaan dia kepada malaikatnya, yaitu Danar.

Danar adalah pria yang baik hati, dewasa, tampan, gagah,perhatian dan sopan. Dia bagaikan malaikat bagi keluarga Tania, Ia hadir secara tak di sengaja, ia datang dan merubah segalanya kehidupan Tania,Danar pula yang dapat meluluhkan hati Tania.

Pertemuan antara Tania dan Danar berawal ketika Danar membantu Tania yang kesakitan tertusuk paku saat sedang mengamen di bus.Mulai dari hari itu, dan hari-hari berikutnya, Tania danDede adiknya sering bertemu dengannya di bus, dan menjadi kakak beradik.Tak lama kemudian Danar menjadi lebih dekat dengan Tania,Dede, danIbunya. Danar sering datang kerumah kardus Tania yang disampingnya terdapat sebuah pohon linden. Sejak kebiasaan Danar dekat dengan keluarga Tania hingga ia mengetahui seluk beluk keluarganya,Danar ingin membantu  atau menanggung semua kebutuhan hidup Tania dan keluarganya.Danar pula yang membayar sekolah Tania dan Dede hingga Tania bersekolah di Singapore,Seiring berjalannya waktu Tania dan Dede tumbuh dewasa.Tania tersadar akan sikap yang di berikan Danar kepadanya selama ini dan ia juga tersadar bahwa selama ini iya memiliki persaan khusus terhadapnya. Tak lama Tania baru mengenal perasaan itu, Danar memperkenalkan sosokwanita yang cantik sebagai calon istrinya, perasaan iri dan cemburu pun tumbuh dari dalam hati Tania.Sampai berlangsungnya pernikahan mereka, Tania tidak hadir dalam pernikahan tersebut karena Tania tak kuat akan melihat pernikahan orang yang ia cintai akan mengucapkan janji cintanya dan menjadi milik wanita lain selain dia.Danar pun kecewa,akhirnya komunikasi jarak jauh mereka yang biasanya lancar sekarang mulai merenggang.ternyata walaupun hubungan mereka tak sebaik dahulu, Tania tetap masih peduli terhadap Danar secara tidak langsung melalui Dede, seperti chatting dengan Dede dan menanyakan semua tentang Danar.
Pada suatu hatri Tania akhirnya berpikir tak mungkin ia selamanya menunggu cinta Danar karena ia sudah memiliki pendamping hidupnya. Tania akhirnya berusaha untuk melupakan Danar. Tetapi,hal itu sia-sia bagi Tania dikarenakan  suatu hari Dede tak sengaja melihat file-file yang ada di laptop Danar, ia melihat naskah novel yang sedang Danar rancang, novel tersebut menceritakan semua tentang Tania danDanar. Dede tidak memberitahu Tania akan hal tersebut.


Ratna adalah istri Danar, Ratna dan Tania menjalin hubungan dengan baik sebagai kakak beradik.Pada saat itu hubungan Ratna  dan Danar sedang tak selaras, Ratna menceritakan hal itu kepada Tania dan memohon untuk memberi pertolongan kepada Tania. Tania terkejut bagaimana mungkin ia membantu hubungan antara wanita itu dengan orang yang ia cintai. Akhirnya Tania kembali ke Indonesia, ingin menghabiskan waktu liburannya, melihat kuburan ibu yang tak lama ia jumpai itu dan membantu menyelesaikan masalah antara Ratna dan Danar .sesampainya di Indonesia, Tania singgah ketempat rumah kardusnya dulu,Tania melihat pohon linden yang  sekarang tumbuh subur dan semakin indah. Tanpa ia sadari ada Danar didekat pohon linden tersebut di tempat itulah keterus terangan antara Danar dan Tania,Tania tak menyangka akan hal tersebut, cinta mereka tak akan mungkin bersatu di karenakan Danar sudah menikah dengan Ratna dan ia sekarang dalam keadaan berbadan dua,pengakuan itu tak diketahui oleh Ratna. Untuk tak mempersulit masalah  akhirnya Tania memutuskan untuk pindah ke Singapore bersama Dede,sedangkan Danar tetap akan bersama Ratna dan bertanggung jawab dalam masalah rumah tangganya.



B. HASIL ANALISIS NOVEL

   1)      Tema
Tema dalam novel ini adalah “Perasaan yang tak pernah terungkap”, seperti dalam kutipan  berikut : “kaulah yang salah. Karena kau tak pernah mau mengakuinya!”aku membentaknya.(hal.244)

   2)      Penokohan
a)      Tania
Gadis cantik yang memiliki tubuh proposional, rajin dalam melakukan pekerjaannya dan dapat menarik perhatian orang banyak yang ada dalam jiwanya, selalu ceria dan jarang bersedih. Jika sekali bersedih itu pun berusaha tegar untuk menutupi kesedihannya. Tetapi semenjak ia mengenal apa arti cinta iya juga memiliki sikap pencemburu,labil dan egois.

 Pencemburu:“Aku menghela napas. Benci sekali dengan pembicaraan itu. Menatap Ibu sirik. Kenapa sih Ibu akrab dengan Kak Ratna?” (Hal. 41)

Egois :”foto ka Ratna dan dia dalam ukuran besar sekarang terpajang dirumahnya. Aku tidak terlalu peduli lagi. Setidaknya kalau ka Ratna tak bersama kami, ka Ratna tak menggangu kebersamaan kami”(Hal.45)

Tegar :”aku terduduk dilantai keramik rumah sakit. Menggigit bibir keras-keras agar air mataku tidak tumpah”(Hal.61)

Labil :”aku entah harus ikut tertawa atau sedih.ah,seharusnya aku kan bisa bertanya dulu ke adikku,”(Hal.81)

  
Menarik: “Ada banyak pria lain selain Adi dan cowok penjaga rak tadi yang tertarik padaku” (Hal. 15)

 Rajin :”Ada banyak hal yang harus kukejar. Aku sudah tiga tahun tertinggal. Tiga tahun sia-sia! Dan karena aku sudah berikrar akan selalu menuruti kata-kata dia, maka saat dia mengusap rambutku malam itu sebelum pulang dari toko buku, dan berkata pelan: “Belajarlah yang rajin, Tania!”,  aku bersumpah untuk melakukannya.’ (Hal. 33)

b)      Dede
dede menjadi orang yang pintar menyimpan rahasia dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi selain itu dede juga pintar dalam hal apapun termasuk pintardalam memainkan legonya.

Pandai menyimpan rahasia:”Dari siapa?” aku bertanya penasaran kepada Dede. Menyelidik. Adikku pasti tahu semuannya”(Hal. 102)

            Pintar:” Dede juga sudah bisa menghafal semua abjad” (Hal. 34)

  Percaya diri:”Dede benar-benar bebas sesore itu. Berlarian ke sana kemari. Percaya diri.” (Hal 40)
  
c)      Ibu
yang memiliki hati lembut dan pandai dalam mengasuh anak-anaknya. Ia juga sopan dalm bertutur kata, selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya, ia juga perkerja keras yang tekun.


Hati-hati:”Kata Ibu, “Tania, hati-hatilah di sana! Kita harus mengganti setiap barang yang rusak karena kita sentuh! Jaga adikmu, jangan nakal”(Hal. 17)

Tekun :” Tetap rajin bekerja, demi membiayai anak-anaknya sekolah, walaupun sudah dibantu oleh Danar”

d)     Danar
pria yang baik, suka menolong ataupun suka memberi, ia juga pantai dan lebih pandai lagi dalam hal memendam perasaannya lama-lama, ia juga bersikap dewasa dan selalu positif pikirannya, mempunyai prinsip yang tinggi.

Suka memberi:”Dia rajin seminggu dua kali singgah sebentar di kontrakan baru. Membawakan makanan, buku-buku untukku, dan  permainan buat adikku.”(Hal. 35)

      Dewasa:”Dia menahan napasnya. Mencoba mengendalikan emosinya.”(Hal. 56)
     Berprinsip :”Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat,            ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh.... Biarkanlah angin yang menerbangkannya.... Kau harus berangkat ke Singapura!”’ (Hal. 70)



e)      Ratna
Wanita yang cantik dan modis dan mudah bergaul dengan kawan baru selain itu ia juga ramah dan sabar.

Sabar :”Aku meneriaki Kak Ratna keras sekali. Kak Ratna tidak marah, bahkan berkaca-kaca matanya.”(Hal. 56)

Ramah: ”Kenapa kalian tidak mengajak Ibu, Kak Ratna, dan Kak Danar naik Bianglala?” Kak Ratna bertanya sambil tersenyum” (Hal. 42)

   3)      Latar
Waktu:
         Malam hari
‘Malamyang dingin di atas bus kota.’(Hal.21)
    Siang hari
‘Kami makan siang di kantin mahasiswa (Hal. 101)
    Sore hari
‘Awan hitam yang sejak sore membungkus langit ‘(Hal.184)

Tempat:
Rumah Kardus
‘Meuju tempat rumah kardus kami dulu  berdiri kokoh dihajar hujan deras.’(Hal.231)
Pohon linden
Tak ada apa-apa lagi selain sebuah pohon linden persis di tengahnya.(Hal.232)
   China Town
‘Saat makan malam di China Town.’ (Hal. 130)
    Bandara Changi
‘Pukul 15.00 aku mengantar mereka ke Bandara Changi.’ (Hal. 102)
    Toko Buku
‘Aku tak tahu bagaimana kehadiranku setiap malam di toko buku ini bisa menarik perhatiannya.’ (Hal. 12)
   Dufan
‘Kak Ratna bertanya sambil tersenyum, waktu kami makan malam bersama di salah satu kedai makanan yang banyak tersedia di Dufan.’ (Hal. 42)
          Singapura
‘beasiswa yang memberikan kesempatan untuk melnjutkan pendidikan junir high school atau SMP di Singapura’(Hal.66)
Ruang Auditorium
‘Dan saat aku akan menerimanya, dia datang terburu-buru ke dalam ruang auditorium.’(Hal.127)

 Setting/Suasana: 
Sepi
‘Naik lift lagi menuju lantai apartemenku. Berdenging. Sendirian melempar sepatu sembarangan’ (Hal. 204)
 Ramai
“dari lantai dua toko buku paling besar di kota ini, kalian bia melihat dengan leluasa pemandangan jal besar yang ramai persis di depannya,”(Hal.8)

   4)      Alur
Pada awal cerita mundur (flashback) dan pada akhir cerita campuran
Pada awal cerita Tania mengingat kembali seua kejadian yang pernah ia lalui, seperti ia sedang berada di toko buku ia mengulang kembali kejadian saat dahulu di tempat tersebut. Sedangkan pada akhir cerita alur menjadi campuran karena setelah ia mengingat semua yang telah lalu akhirnya sekarang ia menjalani kehidupan barunya, pengalaman barunya dan tak mau terjebak di lubang yang sama lagi.

   5)      Sudut pandang
Orang pertama pelaku utama
Tania menceritakan semua pengalamannya,semua peristiwa yang telah ia alami, dia menceritakan dirinya secara rinci dan mengetahui bagaimna perasaannya.

   6)      Gaya bahasa
Personifikasi: Hujan deras turun membungkus kota ini (Hal. 13)
Hiperbola: hanya cinta yang sempurna.(Hal.256)
Hiperbola: Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku memutuskan pulang segera ke Jakarta (Hal. 230)
Metafora: Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas saat melewatinya. (Hal. 22)
Personifikasi: Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas saat melewatinya. (Hal.22)
Personifikasi: Menuju tempat rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras, ditimpa terik matahari. (Hal. 231)

   7)      Amanat:

ü  Terima semua hal yang sudah terjadi. Karena kalau hanya menyesal tak dapat mengubah segala hal yang sudah yang terjadi itu, adalah akibat perbuatan kita juga di hari sebelum-sebelumnya.
ü  Ceritakanlah apa yang dirasakan hati kita walau susah ,berusahalah meyakinkan diri bahwa dengan menceritakan apa yang kita rasakan kaan melegakan dan menentramkan hati kita sendiri dengan tidak memendam perasaan
ü  Jangan menunda-nunda sesuatu, sesuatu yang ditunda-tunda biasanya akan membuat dampak yang buruk. Seperti dalam novel ini, perasaan yang selama itu terpendam, baru diutarakan setelah semua keadaan tidak dapat diubah.
ü  Tekunlah belajar agar dapat sukses kelak di masa depan.
ü  Janganlah melihat suatu permasalahan dari positifnyasaja tetapi negatif atau baik,buruknya bagi kita itu penting untuk di pikirkan.
ü  Lebih baik berterus terang saja jika sedang menghadapi suatu permasalahan jangan di pendam terus menerus dapat mendampakan hal yang tak baik.
ü  Yakinlah bahwa allah itu maha adil dan mengetahui mana yang baik dan buruk buat kita, jadi terima apa adanya jangan memaksakan kehendak.


1 komentar:

  1. How to Play Free Slots: The 6 Most Popular Online Casino
    A free 온라인 카지노 추천 online casino is a type of casino where you can get started without going to a casino. When you start out, the casino may have a lot of games to

    BalasHapus